DELAPANTOTO – Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, melakukan kunjungan ke Rutan Cipinang usai kabar pemberian abolisi kepada ekonom dan tokoh politik Thomas Lembong alias Tom Lembong. Kehadiran Anies di rutan tersebut sontak menjadi sorotan publik, terutama karena dilakukan dalam suasana penuh simbol dan waktu yang berdekatan dengan pengumuman abolisi.
Anies datang dengan mengenakan pakaian kasual, tanpa iring-iringan protokoler, dan sempat menyapa awak media meskipun enggan menjawab pertanyaan secara mendalam.
Bentuk Solidaritas atau Sinyal Politik?
Kunjungan Anies memunculkan berbagai tafsir. Ada yang melihatnya sebagai bentuk solidaritas pribadi, mengingat kedekatannya dengan Tom Lembong yang sempat mendukungnya secara terbuka dalam berbagai forum. Namun tak sedikit pula yang mengaitkan momen ini dengan manuver politik menjelang kontestasi besar nasional.
Sumber internal menyebut bahwa Anies berada di Rutan Cipinang sekitar 45 menit dan melakukan pertemuan tertutup dengan beberapa pihak di dalam, meskipun tidak ada konfirmasi resmi apakah Tom Lembong masih berada di sana atau sudah menjalani proses keluar usai mendapatkan abolisi.
Pemberian Abolisi dan Respons Publik
Abolisi yang diberikan kepada Tom Lembong merupakan tindakan hukum berupa penghapusan proses pidana dari presiden terhadap seseorang atas kasus tertentu. Keputusan ini sempat menimbulkan perdebatan di kalangan hukum dan politik, terutama terkait alasan, waktu, dan urgensinya.
Sebagian kalangan mendukung langkah ini sebagai bentuk penghentian kriminalisasi terhadap tokoh sipil, sementara yang lain mempertanyakan preseden dan dampak politik dari langkah abolisi ini.
Anies Bungkam, Tim Humas Beri Keterangan
Saat ditanya soal maksud kedatangannya, Anies memilih irit bicara. “Saya datang untuk menjenguk, itu saja,” ujarnya singkat. Namun, tim komunikasi Anies menyatakan bahwa kunjungan ini adalah bagian dari komitmen moral terhadap prinsip keadilan dan penghormatan terhadap proses hukum yang beradab.
“Pak Anies percaya, siapa pun warga negara yang mengalami ketidakadilan layak mendapatkan dukungan moral. Ini bukan soal posisi politik, tapi soal nilai,” ujar perwakilan tim humasnya.
Kesimpulan
Kunjungan Anies Baswedan ke Rutan Cipinang usai Tom Lembong mendapatkan abolisi menjadi momen yang sarat makna. Meski tidak secara eksplisit menjelaskan tujuannya, langkah Anies dinilai publik sebagai bentuk empati dan sinyal keberpihakan terhadap isu keadilan hukum. Dalam konteks politik dan publik, gerakan semacam ini tentu tak lepas dari penafsiran lebih dalam terkait posisi, dukungan, dan arah gerak ke depan.
Sumber: lintasindonesai.co.id
Tidak ada komentar