DELAPANTOTO – Berkendara membutuhkan konsentrasi penuh. Namun, ada satu kondisi berbahaya yang sering tidak disadari pengendara, yaitu microsleep. Meski hanya berlangsung beberapa detik, dampaknya bisa fatal karena pengendara kehilangan kendali tanpa sadar.
Microsleep adalah kondisi ketika otak “tertidur” secara singkat, biasanya antara 1–10 detik. Saat itu, pengendara seolah masih membuka mata, tapi kesadarannya menurun drastis. Dalam kecepatan tinggi, kehilangan fokus sepersekian detik saja bisa berakibat kecelakaan serius.
Kurang Tidur
Jam tidur yang tidak cukup membuat otak mencari cara untuk beristirahat sejenak.
Kelelahan Fisik dan Mental
Perjalanan jauh, cuaca panas, atau kerja seharian sebelum berkendara bisa memicu tubuh drop.
Mengemudi dalam Kondisi Monoton
Jalan lurus panjang tanpa banyak rintangan membuat otak cepat jenuh dan memicu kantuk.
Gangguan Tidur
Masalah medis seperti insomnia atau sleep apnea juga meningkatkan risiko microsleep.
Mata terasa sangat berat dan sulit terbuka.
Kepala terangguk-angguk tanpa sadar.
Kehilangan fokus terhadap jalan, bahkan lupa beberapa detik terakhir.
Keluar jalur atau hampir menabrak tanpa menyadarinya.
Refleks melambat saat menghadapi kondisi mendadak.
Pastikan tidur cukup sebelum melakukan perjalanan jauh.
Berhenti dan istirahat setiap 2–3 jam sekali saat touring atau perjalanan panjang.
Hindari berkendara setelah begadang atau bekerja semalaman.
Jika mulai merasa kantuk, segera menepi dan tidur singkat (power nap 10–15 menit).
Konsumsi air putih yang cukup dan hindari makan terlalu berat sebelum berkendara.
Microsleep adalah musuh besar pengendara karena terjadi tiba-tiba dan sulit dikendalikan. Mengenali penyebab serta tanda-tandanya bisa menyelamatkan nyawa. Jangan paksakan diri di jalan, karena istirahat sebentar jauh lebih berharga dibanding mempertaruhkan keselamatan.
Sumber: lintasindonesai.co.id
Tidak ada komentar