MENU Minggu, 12 Okt 2025

Inilah Arti Dari Warna Sekring, Punya Arti Khusus Loh! Yuk Cari Tahu

waktu baca 4 menit
Sabtu, 27 Sep 2025 04:34 0 12 slainanatsyasiregar

DELAPANTOTO – Sekring atau fusible link adalah salah satu komponen penting yang ada di dalam sistem kelistrikan kendaraan, termasuk motor. Fungsi utama sekring adalah melindungi sistem kelistrikan dari kerusakan akibat arus listrik yang berlebih atau korsleting. Setiap sekring memiliki rating tertentu yang disesuaikan dengan kapasitas listrik yang mengalir pada komponen yang dilindungi. Namun, tahukah Anda bahwa warna sekring juga memiliki arti khusus? Mari kita cari tahu lebih dalam tentang arti warna pada sekring dan bagaimana cara memilih sekring yang tepat.

1. Fungsi Utama Sekring

Sebelum membahas lebih lanjut tentang arti warna sekring, penting untuk memahami fungsi utama sekring pada motor:

  • Melindungi sistem kelistrikan dari kerusakan akibat arus listrik berlebih.

  • Mencegah kebakaran atau kerusakan pada komponen akibat korsleting atau hubungan pendek.

  • Memastikan komponen tertentu tetap berfungsi dengan baik tanpa risiko kerusakan lebih lanjut.

Jika terjadi arus lebih (misalnya akibat kabel yang konslet), sekring akan putus untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada sistem kelistrikan kendaraan.

2. Arti Warna pada Sekring

Sekring yang terpasang pada motor biasanya dilabeli dengan warna yang menunjukkan kapasitas arus listrik yang dapat dilewati oleh sekring tersebut. Setiap warna menggambarkan ampere atau daya maksimum yang bisa dilewati oleh sekring tanpa menyebabkan kerusakan.

a. Warna Putih atau Transparan

  • Rating Ampere: 1A – 2A

  • Keterangan: Sekring dengan warna putih atau transparan biasanya digunakan untuk sistem kelistrikan dengan kebutuhan arus rendah. Biasanya terdapat pada lampu indikator, alarm, atau aksesori ringan.

b. Warna Biru

  • Rating Ampere: 3A – 5A

  • Keterangan: Sekring biru digunakan untuk sistem yang membutuhkan arus lebih tinggi, seperti pada beberapa komponen sistem pencahayaan yang lebih besar, atau komponen pengisian listrik yang membutuhkan daya lebih.

c. Warna Merah

  • Rating Ampere: 7.5A – 10A

  • Keterangan: Sekring merah biasa digunakan untuk komponen yang lebih kritis, seperti motor starter, pompa bahan bakar, atau komponen kelistrikan dengan beban menengah. Sekring ini cukup umum digunakan pada banyak motor.

d. Warna Kuning

  • Rating Ampere: 15A – 20A

  • Keterangan: Sekring warna kuning digunakan untuk sistem kelistrikan yang lebih besar, seperti sistem pengisian daya, komponen listrik berdaya tinggi, dan sistem pendingin mesin pada motor besar atau motor sport.

e. Warna Hijau

  • Rating Ampere: 25A – 30A

  • Keterangan: Sekring hijau dengan kapasitas lebih tinggi biasanya digunakan pada sistem pengisian daya, starter motor pada motor berkapasitas besar, dan sistem kelistrikan lainnya yang memerlukan arus yang lebih besar.

f. Warna Hitam

  • Rating Ampere: 40A dan lebih

  • Keterangan: Sekring hitam biasanya dipakai pada komponen yang memerlukan arus listrik yang sangat besar, seperti pada sistem pengisian mobil atau motor dengan sistem kelistrikan sangat besar. Warna hitam menandakan kemampuan tinggi dalam menahan arus.

3. Perbedaan Sekring berdasarkan Jenis dan Rating

Selain warna, sekring juga memiliki jenis dan rating yang lebih spesifik. Beberapa jenis sekring yang sering digunakan pada motor, antara lain:

a. Sekring Mini

  • Sekring mini lebih kecil dan sering digunakan pada motor skutik atau motor dengan sistem kelistrikan yang lebih sederhana.

b. Sekring Blade

  • Jenis sekring ini lebih umum di kendaraan motor sport atau motor yang membutuhkan perlindungan lebih pada sistem kelistrikan utama.

c. Sekring Keramik

  • Sekring jenis ini umumnya digunakan pada motor yang lebih besar atau sistem kelistrikan dengan tegangan lebih tinggi.

4. Pentingnya Memilih Sekring yang Tepat

Memilih sekring yang sesuai dengan kebutuhan arus pada motor sangat penting agar sistem kelistrikan motor tetap aman dan terlindungi dengan baik. Penggunaan sekering yang tidak sesuai (misalnya memilih kapasitas yang lebih tinggi dari yang seharusnya) dapat menyebabkan kerusakan sistem kelistrikan atau bahkan kebakaran jika terjadi arus lebih.

Sebaiknya, selalu periksa rating sekring yang sesuai dengan spesifikasi motor Anda dan ganti sekring yang putus dengan yang memiliki rating serupa. Jangan pernah mengganti sekring dengan ukuran yang lebih tinggi karena ini bisa menyebabkan kerusakan serius.

5. Cara Memeriksa dan Mengganti Sekring

Untuk memastikan sistem kelistrikan motor Anda tetap berfungsi dengan baik, berikut adalah langkah-langkah untuk memeriksa dan mengganti sekring yang putus:

  1. Matikan Mesin: Pastikan motor dalam keadaan mati dan posisi kunci dalam keadaan OFF.

  2. Buka Penutup Sekring: Cari kotak sekring yang biasanya terletak di bawah jok atau di bawah dashboard.

  3. Cek Kondisi Sekring: Periksa sekring satu per satu. Jika ada sekring yang putus (biasanya ada garis pemutus di dalamnya), berarti sekring tersebut harus diganti.

  4. Ganti dengan Sekring Baru: Pilih sekring dengan rating yang sesuai dan pasang di tempatnya.

  5. Periksa Kembali: Pastikan motor dapat menyala dan sistem kelistrikan berfungsi dengan baik setelah penggantian.

6. Kesimpulan

Sekering pada motor, dengan berbagai warna dan rating ampere, adalah komponen yang sangat penting untuk menjaga agar sistem kelistrikan motor tetap aman dan berfungsi dengan baik. Mengganti sekring dengan ukuran yang tepat sangat penting untuk mencegah kerusakan sistem kelistrikan dan menjaga keselamatan pengendara. Jangan anggap sepele masalah sekring, karena meskipun komponen ini kecil, ia memiliki peran yang sangat besar dalam menjaga kelistrikan motor Anda tetap optimal.


Sumber: lintasindonesai.co.id

slainanatsyasiregar

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA